Obesitas pada anak, atau yang lebih dikenal dengan obesitas anak, merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Obesitas pada anak tidak hanya berdampak pada penampilan fisik, tetapi juga meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
Menurut dr. Maria Fitri Astuti, Sp.A, dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, obesitas pada anak sering kali disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. “Anak-anak yang terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula serta jarang bergerak akan lebih rentan mengalami obesitas,” ujar dr. Maria.
Tak hanya itu, faktor genetik dan lingkungan juga dapat berperan dalam terjadinya obesitas pada anak. Menurut Prof. dr. Sutarto Hadi, Sp.A(K), dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, “Anak-anak yang memiliki riwayat obesitas dalam keluarga cenderung memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi.”
Risiko kesehatan yang dihadapi anak yang mengalami obesitas sangat serius. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, prevalensi obesitas pada anak di Indonesia mencapai 12,8% pada tahun 2018. Angka ini meningkat secara signifikan dari tahun sebelumnya.
Untuk mencegah dan mengatasi obesitas pada anak, dr. Maria menyarankan agar orang tua memberikan contoh pola makan yang sehat dan mendorong anak untuk aktif bergerak. “Anak-anak perlu diberikan makanan bergizi dan diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup agar dapat menjaga berat badan ideal,” tambah dr. Maria.
Dengan kesadaran akan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh obesitas pada anak, diharapkan orang tua dan masyarakat secara keseluruhan dapat lebih waspada dan proaktif dalam mengambil langkah-langkah pencegahan. Kesehatan anak adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.