Mengapa Gaya Hidup dan Pola Makan Berperan dalam Obesitas Sentral?


Obesitas sentral atau obesitas perut merupakan salah satu masalah kesehatan yang semakin mengkhawatirkan di masyarakat. Penyebabnya banyak, namun salah satunya adalah gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Mengapa gaya hidup dan pola makan berperan dalam obesitas sentral? Mari kita bahas lebih lanjut.

Gaya hidup yang kurang aktif dan pola makan yang tidak seimbang dapat menyebabkan penumpukan lemak di sekitar perut. Menurut Dr. Irma Suparto, ahli gizi dari Universitas Indonesia, “Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam berlebihan serta kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor utama dalam terjadinya obesitas sentral.”

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal International Journal of Obesity juga menemukan bahwa gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurangnya olahraga dan konsumsi makanan cepat saji, dapat meningkatkan risiko obesitas sentral. Prof. Dr. Andi Mappiare, pakar obesitas dari Universitas Gadjah Mada, menambahkan, “Obesitas sentral dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Oleh karena itu, penting untuk mengubah gaya hidup dan pola makan agar terhindar dari masalah kesehatan tersebut.”

Tidak hanya itu, pola makan yang kaya akan lemak trans dan gula juga dapat memicu peradangan di dalam tubuh, yang pada akhirnya akan menyebabkan penumpukan lemak di perut. Dr. Linda Sari, ahli gizi klinis, menegaskan, “Mengurangi konsumsi makanan olahan dan meningkatkan asupan serat, protein, dan sayuran dapat membantu mengurangi risiko obesitas sentral.”

Dengan demikian, penting bagi kita untuk memperhatikan gaya hidup dan pola makan kita agar dapat mencegah obesitas sentral. Mulailah dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, serta meningkatkan aktivitas fisik secara teratur. Sebuah perubahan kecil dalam gaya hidup dan pola makan dapat memberikan dampak yang besar bagi kesehatan tubuh kita. Jadi, mulai sekarang, mari hidup sehat dan jauhi obesitas sentral!