Obesitas atau kegemukan merupakan masalah kesehatan yang semakin merambah masyarakat di seluruh dunia. Penyebab obesitas bisa berasal dari berbagai faktor, baik dari segi kesehatan maupun gizi. Dalam sebuah jurnal yang dipublikasikan oleh para ahli gizi, mereka meninjau penyebab obesitas dari segi kesehatan dan gizi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ali Khomsan dari Departemen Gizi Masyarakat IPB, salah satu penyebab obesitas adalah kurangnya aktivitas fisik. “Masyarakat modern cenderung melakukan aktivitas yang kurang bergerak, seperti duduk di depan komputer atau menonton televisi seharian. Hal ini dapat meningkatkan risiko obesitas,” ujar Dr. Ali Khomsan.
Selain kurangnya aktivitas fisik, faktor genetik juga dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami obesitas. Menurut Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MSc, Ahli Gizi dari Universitas Indonesia, “Jika seseorang memiliki riwayat keluarga yang menderita obesitas, maka ia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami obesitas juga.”
Selain dari segi kesehatan, faktor gizi juga turut berperan dalam penyebab obesitas. Konsumsi makanan yang mengandung tinggi lemak jenuh dan gula tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas. “Masyarakat perlu memperhatikan pola makan sehari-hari agar tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan gula tinggi,” kata Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MSc.
Dalam jurnal tersebut, para ahli gizi juga menyoroti peran stres dan kurangnya tidur dalam meningkatkan risiko obesitas. “Stres yang berkepanjangan dapat memicu peningkatan hormon kortisol yang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan berpotensi menyebabkan obesitas,” jelas Dr. Ali Khomsan.
Untuk mencegah obesitas, penting bagi masyarakat untuk menjaga pola makan sehat, meningkatkan aktivitas fisik, dan mengelola stres dengan baik. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab obesitas dari segi kesehatan dan gizi, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko obesitas dan meningkatkan kualitas hidup mereka.