Obesitas pada remaja merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di berbagai negara termasuk di Indonesia. Penyebab obesitas pada remaja bisa bermacam-macam, mulai dari pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, hingga faktor genetik. Menurut dr. Gita Pramudita, Sp.GK, obesitas pada remaja juga bisa disebabkan oleh faktor lingkungan seperti pola makan yang didominasi oleh makanan cepat saji dan minuman bersoda.
Menanggulangi obesitas pada remaja perlu dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah pola makan menjadi lebih sehat dan seimbang. Menurut ahli gizi, Sarah Fitri, M.Gizi, remaja sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi, protein, dan rendah lemak. Selain itu, penting juga untuk menghindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh.
Selain mengatur pola makan, penting juga untuk meningkatkan aktivitas fisik. Menurut dr. Budi Santoso, Sp.KO, remaja sebaiknya rajin berolahraga minimal 3-4 kali seminggu. Olahraga tidak hanya membantu menurunkan berat badan, tetapi juga menjaga kesehatan jantung dan tulang.
Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi obesitas pada remaja di Indonesia mencapai 12,8%. Hal ini menunjukkan bahwa masalah obesitas pada remaja merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian serius. Dengan mengubah pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik, diharapkan dapat membantu menanggulangi masalah obesitas pada remaja dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dalam mengatasi obesitas pada remaja, dukungan keluarga juga sangat penting. Dr. Lisa Novianti, Psikolog Klinis, menekankan pentingnya dukungan keluarga dalam proses penurunan berat badan. “Keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam membantu remaja mengubah pola makan dan gaya hidupnya,” ujarnya.
Dengan kerjasama antara remaja, keluarga, dan tenaga medis, diharapkan masalah obesitas pada remaja dapat diatasi dengan baik. Kesehatan adalah investasi terbaik untuk masa depan, mari bersama-sama kita jaga dan rawat tubuh kita dengan baik.