Obesitas pada bayi menjadi salah satu masalah kesehatan yang semakin mengkhawatirkan di era modern ini. Tidak hanya pada orang dewasa, obesitas juga dapat terjadi pada bayi yang seharusnya masih dalam fase pertumbuhan yang sehat.
Menurut dr. Nurul Afiqah, seorang dokter anak di Rumah Sakit Pondok Indah, obesitas pada bayi dapat terjadi akibat pola makan yang tidak sehat serta kurangnya aktivitas fisik. “Bayi yang mendapat tambahan gula dan garam dalam makanannya secara berlebihan cenderung memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi,” ujar dr. Nurul.
Tanda-tanda obesitas pada bayi bisa dikenali dari pertumbuhan berat badan yang tidak normal, seperti pertumbuhan yang terlalu cepat dalam waktu singkat. Selain itu, perhatikan juga pola makan bayi dan pastikan untuk memberikan makanan yang sehat dan seimbang.
Cara mengatasi obesitas pada bayi dapat dilakukan dengan mengubah pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik. “Memberikan makanan yang kaya nutrisi dan rendah gula serta garam akan membantu mengontrol berat badan bayi,” tambah dr. Nurul.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi obesitas pada bayi di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan pola makan dan aktivitas fisik bayi mereka.
Dengan memahami tanda-tanda obesitas pada bayi dan cara mengatasinya, diharapkan dapat membantu mengurangi angka obesitas pada generasi muda di masa depan. Kesehatan bayi adalah investasi bagi masa depan yang lebih baik. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para orang tua.