Obesitas, atau kegemukan, merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia. Namun, apa sebenarnya yang memicu kondisi ini?
Menurut dr. Anwar Santoso, seorang ahli gizi terkemuka, obesitas bisa disebabkan oleh kombinasi dari faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan. “Ada orang yang memang memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami obesitas, namun faktor lingkungan seperti pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik juga turut berperan dalam memicu kondisi ini,” ungkap dr. Anwar.
Pola makan yang kaya akan lemak dan gula, serta kurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan, dapat menjadi pemicu utama obesitas. Selain itu, gaya hidup yang kurang aktif dan sering menghabiskan waktu di depan layar gadget juga dapat meningkatkan risiko obesitas.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi obesitas di Indonesia terus meningkat, terutama pada kelompok usia produktif. Hal ini menjadi perhatian serius karena obesitas dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
Para pakar kesehatan merekomendasikan untuk mengubah pola makan menjadi lebih sehat dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, serta meningkatkan aktivitas fisik secara teratur. “Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat adalah kunci untuk mencegah dan mengatasi obesitas,” ujar dr. Anwar.
Dalam menghadapi masalah obesitas, peran pemerintah dan masyarakat juga sangat penting. Kebijakan publik yang mendukung promosi pola makan sehat dan gaya hidup aktif dapat membantu mengurangi angka obesitas di Indonesia. Semua pihak harus bersinergi untuk mengatasi masalah ini demi menciptakan generasi yang lebih sehat dan bugar.