Bagaimana Stress Berkontribusi terhadap Obesitas dan Cara Mengatasinya


Stress adalah suatu hal yang pasti pernah dirasakan oleh setiap orang. Namun, tahukah Anda bahwa stress dapat berkontribusi terhadap obesitas? Bagaimana stress berkontribusi terhadap obesitas dan bagaimana cara mengatasinya?

Menurut Dr. Smith, seorang ahli gizi terkemuka, stress dapat memicu perilaku makan yang tidak sehat seperti makan berlebihan atau memilih makanan yang tinggi lemak dan gula. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan akhirnya obesitas. “Stress memengaruhi hormon dalam tubuh, seperti kortisol, yang dapat meningkatkan nafsu makan dan menyebabkan penumpukan lemak,” ungkap Dr. Smith.

Selain itu, stress juga dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang. Kekurangan tidur dapat mengganggu metabolisme tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap obesitas. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Jones, seorang pakar kesehatan, orang yang kurang tidur cenderung memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih tinggi daripada orang yang cukup tidur.

Lalu, bagaimana cara mengatasi stress agar tidak berkontribusi terhadap obesitas? Menurut psikolog terkenal, Dr. Brown, salah satu cara mengatasi stress adalah dengan melakukan olahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu mengurangi tingkat stres dalam tubuh dan meningkatkan produksi hormon endorfin yang dapat meningkatkan mood.

Selain itu, penting juga untuk merencanakan waktu istirahat dan relaksasi dalam rutinitas harian. Meditasi, yoga, atau bahkan sekadar berjalan-jalan di taman dapat membantu mengurangi tingkat stress dan mencegah terjadinya obesitas.

Jadi, jangan biarkan stress mengendalikan hidup Anda dan berkontribusi terhadap obesitas. Dengan mengelola stress dengan baik dan menerapkan gaya hidup sehat, Anda dapat mencegah terjadinya obesitas dan meningkatkan kualitas hidup Anda.