Mitos dan fakta tentang diet ibu menyusui memang seringkali menjadi perdebatan yang tidak pernah berakhir. Banyak sekali informasi yang beredar di masyarakat, namun tidak semuanya benar. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk mengetahui dengan jelas apa yang sebenarnya mitos dan fakta seputar diet mereka.
Salah satu mitos yang seringkali dipercayai adalah bahwa ibu menyusui harus makan banyak agar ASI yang dihasilkan banyak. Namun, menurut ahli gizi Rina Agustina, hal ini tidak sepenuhnya benar. Menurutnya, yang terpenting adalah kualitas dari makanan yang dikonsumsi, bukan kuantitasnya. “Sebaiknya ibu menyusui fokus pada makanan bergizi dan seimbang, seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan karbohidrat,” ujarnya.
Fakta lain yang perlu diketahui adalah bahwa tidak semua makanan cocok untuk ibu menyusui. Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari, seperti makanan pedas, berlemak tinggi, dan mengandung kafein berlebih. Menurut dr. Aria Kekalih, ibu menyusui sebaiknya membatasi konsumsi makanan-makanan tersebut agar tidak mengganggu kesehatan bayi.
Mitos lain yang perlu dipecahkan adalah bahwa ibu menyusui harus melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badan. Menurut dr. Adinda Putri, hal ini bisa berdampak buruk pada produksi ASI. “Ibu menyusui sebaiknya tidak terburu-buru untuk menurunkan berat badan. Lebih baik fokus pada pola makan yang sehat dan olahraga ringan,” katanya.
Selain itu, banyak juga yang percaya bahwa ibu menyusui tidak boleh mengonsumsi makanan laut karena dapat menyebabkan alergi pada bayi. Namun, menurut dr. Yudhi Darmawan, hal ini tidak sepenuhnya benar. “Asalkan tidak berlebihan, ibu menyusui masih bisa mengonsumsi makanan laut dengan aman. Bahkan, kandungan asam lemak omega-3 di dalamnya sangat baik untuk perkembangan otak bayi,” ujarnya.
Dengan mengetahui mitos dan fakta tentang diet ibu menyusui, diharapkan para ibu dapat lebih bijak dalam memilih makanan dan pola makan yang sehat. Konsultasikan juga dengan ahli gizi atau dokter spesialis gizi untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan sesuai dengan kebutuhan ibu dan bayi. Jangan percaya begitu saja pada informasi yang beredar, selalu cari sumber yang terpercaya dan jelas untuk mendapatkan pengetahuan yang benar.